Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantan Dosen di NUS Singapura Diduga Melakukan Pelecehan Seksual

image-gnews
Chan Cheng, 59 tahun, mantan dosen NUS yang diduga melakukan pelecehan seksual. Sumber: The Straits Times/Asia News Network/asiaone.com
Chan Cheng, 59 tahun, mantan dosen NUS yang diduga melakukan pelecehan seksual. Sumber: The Straits Times/Asia News Network/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Chan Cheng, 59 tahun, mantan dosen senior mata pelajaran psikologi di Universitas Nasional Singapura atau NUS dinyatakan bersalah atas dugaan melakukan pelecehan seksual pada seorang anak laki-laki, berusia 5 tahun.

Chan saat ini bebas dengan uang jaminan US$ 60,000 atau Rp 836 juta dan harus kembali ke persidangan pada 29 Juli 2019. Selain anak laki-laki berusia 5 tahun, Chan juga menghadapi empat dakwaan pelecehan seksual pada empat anak laki-laki lainnya.

KPAI Paparkan Data Kekerasan Seksual di Sekolah Januari-Juni 2019

Ilustrasi perkosaan. prameyanews7.com

Atas perbuatannya, Chan terancam penjara sampai dua tahun, denda atau hukuman cambuk. Namun Chan tak mungkin menjalani hukuman cambuk karena usianya sudah lebih dari 50 tahun.

Dikutip dari asiaone.com, Senin, 22 Juli 2019, anak laki-laki 5 tahun itu duduk dibangku TK saat Chan melakukan pelecehan seksual padanya. Kejadian itu terjadi pada Juni 1998 di kawasan perkemahan Guillemard di jalan Old Airport, Singapura, atau saat dilakukan kemping selama tiga hari disana.

Hari Anak Nasional: Predator di Sekolah Masih Hantui Orang Tua

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chan gagal dihadirkan ke persidangan pada 29 November 1998, meski surat perintah penangkapannya telah dikeluarkan.

Chan juga tercatat sebagai mantan Kepala Psikologi Sosial di NUS. Pihak universitas memutus kontrak kerja Chan setelah dia tak pernah lagi muncul ke kampus.

Chan lantas dikabarkan telah membuat perusahaan sendiri bernama Procamps. Perusahaan itu mengajarkan teknik-teknik menulis pada remaja. Dia juga menjadi pengkoordinir kemping untuk anak-anak saat musim liburan sekolah.

Dalam persidangan terungkap, Chan telah melakukan pelecehan seksual pada seorang anak laki-laki di depan teman anak tersebut dalam sebuah acara kemping sekolah. Teman korban yang bersaksi di persidangan mengatakan dia sedang beristirahat di sebuah tempat tidur tingkat dan melihat korban duduk didekatnya. Chan lalu mendekati korban dan melakukan pelecehan seksual.

Saksi yang sekarang sudah dewasa mengatakan, sebelum memijat paha korban Chan bertanya pada korban apakah dia merasa sakit. Chan terus memijat hingga menyentuh ke area terlarang.

Chan diketahui mendapatkan gelar PhD dari Universitas Oxford. Dia terlihat terakhir kalinya di area kampus NUS pada 23 November 1999. Dia kabur ke Malaysia selama 17 tahun sebelum dikirim balik ke Singapura pada Desember 2016.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji memberikan keterangan saat konferensi pers kasus manipulasi data email, Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. Dalam kasus tersebut polisi menangkap 5 tersangka 2 diantaranya warga Nigeria yang terlibat membuat email dan rekening palsu sejumlah perusahaan ternama dengan mengganti posisi huruf alfabet sehingga menyerupai aslinya dan merugikan korban sebesar 32 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.


Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

14 jam lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.


Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

15 jam lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, Arsjad Rasjid saat melakukan konferensi pers dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.


Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

15 jam lalu

Adam Deni Gearaka saat ditemui di ruang sidang sebelum sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.


Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

17 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.


Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

20 jam lalu

10.1_NAS_dosendemo
Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.


Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

1 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.


Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

1 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.


Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.


5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.